468x60 Ads

Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image >

KISI-KISI UJIAN NASIONAL

0 komentar


KISI-KISI  UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012                                 

C. KISI-KISI UJIAN NASIONAL SMA/MA

26.  KIMIA SMA/MA (PROGRAM IPA)


NO
KOMPETENSI
INDIKATOR
1.
Mendeskripsikan struktur atom, sistim
periodik unsur dan ikatan kimia untuk menentukan struktur molekul, sifat- sifat unsur dan senyawa.
Menganalisis notasi unsur dan kaitannya dengan
struktur atom, konfigurasi elektron, jenis ikatan kimia, rumus molekul, bentuk molekul dan sifat senyawa yang dapat dihasilkannya, serta letak unsur dalam tabel periodik.
Menganalisis jenis ikatan kimia atau gaya antar molekul dan sifat-sifatnya.
2.
Menerapkan hukum-hukum dasar
kimia untuk memecahkan masalah dalam perhitungan kimia.
Menyelesaikan perhitungan kimia yang berkaitan
dengan hukum dasar kimia.
Menganalisis persamaan reaksi kimia anorganik dan
organik sederhana.
3.
Mendeskripsikan sifat-sifat larutan,
metode pengukuran dan terapannya.
Mendeskripsikan daya hantar listrik.
Mendeskripsikan konsep pH larutan.
Mendeskripsikan titrasi asam basa.
Menganalisis sifat larutan penyangga.
Mendeskripsikan hidrolisis garam dan Ksp.
Mendeskripsikan sifat-sifat koligatif larutan.
Mendeskripsikan sistem dan sifat koloid serta
penerapannya.
4.
Mendeskripsikan senyawa organik,
gugus fungsi dan reaksinya, benzena, dan turunannya, dan makromolekul.
Mendeskripsikan senyawa karbon termasuk
identifikasi, reaksi  dan kegunaannya.
Mendeskripsikan benzena dan turunannya serta
kegunaannya.
Mendeskripsikan makromolekul termasuk
identifikasi dan kegunaannya.
5.
Mendeskripsikan perubahan energi,
cara pengukuran dan penerapannya.
Menyimpulkan peristiwa eksoterm/endoterm pada
termokimia.
Menentukan kalor reaksi.
6.
Mendeskripsikan kinetika reaksi,
kesetimbangan kimia, dan faktor- faktor yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri.
Menentukan laju reaksi.
Mendeskripsikan faktor-faktor yang dapat
memengaruhi kinetika reaksi dan kesetimbangan kimia.
Menentukan Kc/Kp.
7.
Mendeskripsikan reaksi oksidasi-
reduksi dan elektrokimia serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Mendeskripsikan reaksi reduksi-oksidasi.
Mendeskripsikan diagram sel.
Mengaplikasikan hukum faraday.
Mendeskripsikan fenomena korosi.
8.
Mendeskripsikan unsur-unsur penting,
terdapatnya di alam, pembuatan dan kegunaannya.
Mendeskripsikan unsur-unsur penting yang ada di
alam termasuk unsur radioaktif.
Mendeskripsikan cara memperoleh unsur dan kegunaannya.

Persamaan Reaksi Kimia (Reaksi Pembakaran Hidrokarbon)

0 komentar

Asam basa merupakan dua larutan yang menghasilkan ion jika dilarutkan dalam air (Asam Basa Arrhenius). Dikatakan asam jika larutan tersebut menghasilkan ion H+ dan sisa asamnya berupa non logam.


HA --> H+ + A- (A- merupakan sisa asam/non logam).
Sedangkan basa merukapakan larutan yang menghasilkan ion OH- dan sisa basanya berupa logam (golongan IA, IIA, Al dan Fe).

BOH --> B+ + OH- (B+ merupakan sisa basa/logam).

Secara umum reaksi asam basa adalah sebagai berikut:

HA + BOH --> BA + H - OH (BA merupakan garam)

Untuk mempermudah dalam menyetarakan reaksi asam basa, maka saya membaginya dalam 4 kelompok.


Kelompok 1: Larutan asam yang bervalensi 1 (misalnya HCl, HBr, HNO3) dan basa bervalensi 1 (misalnya NaOH, LiOH, KOH); Larutan asam yang bervalensi 2 (misalnya H2S, H2SO4, H2CO3) dan basa bervalensi 2 {Mg(OH)2, Ca(OH)2, Be(OH)2}.

Jika kedua larutan yang bervalensi sama saling berikatan, maka penyetaraan hanya dilakukan pada jumlah atom H pada ruas kiri dan kanan (khusus untuk asam basa bervalensi lebih dari 1)

Contoh 1 (Valensi 1): tuliskan persamaan reaksi antara larutan asam clorida dengan larutan natrium hidroksida yang menghasilkan larutan natrium clorida dan air.
HCl(aq) + NaOH(aq) --> NaCl(aq) + H2O(l)

Contoh 2 (Valensi 2): tuliskan persamaan reaksi antara larutan asam sulfat dengan larutan calsium hidroksida yang menghasilkan larutan calsium sulfat dan air.
H2SO4(aq) + Ca(OH)2(aq) --> CaSO4(aq) + 2 H2O(l)


Kelompok 2: Larutan asam yang bervalensi lebih dari 1 (misalnya H2SO4, H2S, H3PO4) sedangkan basa bervalensi 1 (NaOH, KOH, LiOH).

Aturan yang dipakai dalam menyetarakan reaksi asam basa adalah sebagai berikut:
1. Tuliskan persamaan reaksi belum setara
2. Setarakan jumlah sisa basa (logam) pada garam
3. Setarakan jumlah atom H pada kedua ruas
4. Tuliskan persamaan reaksi setara serta wujud zatnya.

Contoh 1: tuliskan persamaan reaksi antara larutan asam sulfat dengan larutan natrium hidroksida yang menghasilkan larutan natrium sulfat dan air.
1. Tuliskan persamaan reaksi belum setara

H2SO4 + NaOH --> Na2SO4 + H2O

2. Setarakan jumlah sisa basa (logam) pada garam: yaitu Na
H2SO4 + 2 NaOH --> Na2SO4 + H2O

3. Setarakan jumlah atom H pada kedua ruas
H2SO4 + 2 NaOH --> Na2SO4 + 2 H2O

4. Tuliskan persamaan reaksi setara serta wujud zatnya.
H2SO4(aq) + 2 NaOH(aq) --> Na2SO4(aq) + 2 H2O(l)

Contoh 2: tuliskan persamaan reaksi antara larutan asam posfat dengan larutan kalium hidroksida yang menghasilkan larutan kalium posfat dan air.
 1. Tuliskan persamaan reaksi belum setara
H3PO4 + KOH --> K3PO4 + H2O

2. Setarakan jumlah sisa basa (logam) pada garam: yaitu K
 H3PO4 + 3 KOH --> K3PO4 + H2O

3. Setarakan jumlah atom H pada kedua ruas
H3PO4 + 3 KOH --> K3PO4 + 3 H2O

4. Tuliskan persamaan reaksi setara serta wujud zatnya.
H3PO4(aq) + 3 KOH(aq) --> K3PO4(aq) + 3 H2O(l)


Kelompok 3: Larutan asam yang bervalensi 1 (misalnya HCl, HBr, HNO3) sedangkan basa bervalensi lebih dari 1 {Ca(OH)2, Mg(OH)2, Al(OH)3}.

Aturan yang dipakai dalam menyetarakan reaksi asam basa adalah sebagai berikut:
1. Tuliskan persamaan reaksi belum setara
2. Setarakan jumlah sisa asam (non logam) pada garam
3. Setarakan jumlah atom H pada kedua ruas
4. Tuliskan persamaan reaksi setara serta wujud zatnya.

Contoh 1: tuliskan persamaan reaksi antara larutan asam clorida dengan larutan magnesium hidroksida yang menghasilkan larutan magnesium clorida dan air.
1. Tuliskan persamaan reaksi belum setara

HCl + Mg(OH)2 --> MgCl2 + H2O

2. Setarakan jumlah sisa asam (non logam) pada garam: yaitu Cl
2 HCl + Mg(OH)2 --> MgCl2 + H2O

3. Setarakan jumlah atom H pada kedua ruas
2 HCl + Mg(OH)2 --> MgCl2 + 2 H2O

4. Tuliskan persamaan reaksi setara serta wujud zatnya.
2 HCl(aq) + Mg(OH)2(aq) --> MgCl2(aq) + 2 H2O(l)

Contoh 2: tuliskan persamaan reaksi antara larutan asam nitrat dengan larutan aluminium hidroksida yang menghasilkan larutan aluminium nitrat dan air.
1. Tuliskan persamaan reaksi belum setara
HNO3 + Al(OH)3 --> Al(NO3)3 + H2O

2. Setarakan jumlah sisa asam pada garam: yaitu NO3
3 HNO3 + Al(OH)3 --> Al(NO3)3 + H2O

3. Setarakan jumlah atom H pada kedua ruas
3 HNO3 + Al(OH)3 --> Al(NO3)3 + 3 H2O

4. Tuliskan persamaan reaksi setara serta wujud zatnya.
3 HNO3(aq) + Al(OH)3(aq) --> Al(NO3)3(aq) + 3H2O(l)


Kelompok 4: Larutan asam bervalensi 2 (misalnya H2S, H2SO4, H2CO3) sedangkan basa bervalensi 3 {Fe(OH)3, Al(OH)3}; atau Larutan asam bervalensi 3 (H3PO4) sedangkan basa bervalensi 2 {Mg(OH)2, Ca(OH)2}

Aturan yang dipakai dalam menyetarakan reaksi asam basa adalah sebagai berikut:
1. Tuliskan persamaan reaksi belum setara
2. Setarakan jumlah sisa asam pada garam
3. Setarakan jumlah sisa basa pada garam
4. Setarakan jumlah atom H pada kedua ruas
5. Tuliskan persamaan reaksi setara serta wujud zatnya.

Contoh 1: tuliskan persamaan reaksi antara larutan asam karbonat dengan larutan aluminium hidroksida yang menghasilkan larutan magnesium clorida dan air.
1. Tuliskan persamaan reaksi belum setara
H2CO3 + Al(OH)3 --> Al2(CO3)3 + H2O

2. Setarakan jumlah sisa asam pada garam: yaitu CO3
3 H2CO3 + Al(OH)3 --> Al2(CO3)3 + H2O

3. Setarakan jumlah sisa basa pada garam: yaitu Al
3 H2CO3 + 2 Al(OH)3 --> Al2(CO3)3 + H2O

4. Setarakan jumlah atom H pada kedua ruas
3 H2CO3 + 2 Al(OH)3 --> Al2(CO3)3 + 6 H2O

5. Tuliskan persamaan reaksi setara serta wujud zatnya.
3 H2CO3(aq) + 2 Al(OH)3(aq) --> Al2(CO3)3(aq) + 6 H2O(aq)

Contoh 2: tuliskan persamaan reaksi antara larutan asam posfat dengan larutan magnesium hidroksida yang menghasilkan larutan magnesium posfat dan air.
1. Tuliskan persamaan reaksi belum setara
H3PO4 + Mg(OH)2 --> Mg3(PO4)2 + H2O

2. Setarakan jumlah sisa asam pada garam: yaitu PO4
2 H3PO4 + Mg(OH)2 --> Mg3(PO4)2 + H2O

3. Setarakan jumlah sisa basa pada garam: yaitu Mg
2 H3PO4 + 3 Mg(OH)2 --> Mg3(PO4)2 + H2O

4. Setarakan jumlah atom H pada kedua ruas
2 H3PO4 + 3 Mg(OH)2 --> Mg3(PO4)2 + 6 H2O

5. Tuliskan persamaan reaksi setara serta wujud zatnya.
2 H3PO4(aq) + 3 Mg(OH)2(aq) --> Mg3(PO4)2(aq) + 6 H2O(aq)

Menghitung Perubahan Entalpi (∆H) reaksi Menggunakan Energi Ikatan Menghitung Perubahan Entalpi (∆H) reaksi Menggunakan Energi Ikatan

0 komentar

Energi Ikatan

Suatu reaksi kimia melibatkan pemutusan dan pembentukan ikatan kimia. Pemutusan ikatan kimia menyebabkan zat-zat pereaksi terpisah menjadi atom-atom penyusunnya. Atom-atom ini akan disusun ulang dan bergabung kembali membentuk ikatan kimia dalam zat-zat produk reaksinya. Pemutusan suatu ikatan memerlukan energi. Sebaliknya, suatu pembentukan ikatan akan melepaskan sejumlah energi. Energi yang terkait dengan pemutusan atau pembentukan ikatan kimia ini disebut energi ikatan.
Energi ikatan dibedakan menjadi energi disosiasi untuk senyawa molekul, dan energi kisi untuk senyawa ion. Energi disosiasi (D) terkait dengan energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan senyawa molekul/kovalen. Sedangkan energi kisi terkait dengan energi yang dilepas untuk pembentukan ikatan senyawa ion. Pada bahasan berikutknya lebih difokuskan pada energi disosiasi.

Energi Ikatan untuk Menghitung Perubahan Entalpi Reaksi

Seperti yang dijelaskan di atas, reaksi kimia akan melibatkan energi untuk pemutusan ikatan antar atom pereaksi dan pembentukan ikatan antar atom produk reaksi. Selisih antara energi untuk pemutusan dan pembentukan ikatan ini adalah H. Dapat dirumuskan sebagai berikut:

∆Hreaksi = ∑ (Energi ikatan pereaksi) - ∑ (Energi ikatan produk reaksi)

Simak contoh reaksi peruraian H2O (reaksi endoterm) dan pembentukan CH4 (reaksi eksoterm) berikut ini.

1. Reaksi Peruraian H2O

H2O dapat terurai menjadi gas H2 dan gas O2, dengan bantuan energi yang diperoleh dari arus listrik.

Gambar 1. Reaksi peruraian Air
Gambar 2. Diagram tingkat energi peruraian air

Ada 2 tahapan dalam reaksi seperti yang ditunjukkan pada diagram entalpi pada gambar 2:
  1. Pemutusan 2 ikatan H - O menjadi atom-atom H dan O. energi yang diperlukan adalah sebesar ∑ (energi ikatan pereaksi)
  2. Pembentukan 2 ikatan H - H dan 1 ikatan O = O dari atom H dan O. energi yang dilepas adalah sebesar ∑ (energi ikatan produk reaksi).
Dari diagram, terlihat bahwa ∑ (energi ikatan pereaksi) < ∑ (energi ikatan produk reaksi). Dengan menggunakan rumus ∆H di atas, maka diperoleh ∆H reaksi adalah positif (+) atau reaksi bersifat endoterm.

Reaksi pembentukan CH4

Reaksi pembakaran CH4 dengan O2, dihasilkan gas CO2 dan gas H2O. raeksinya adalah sebagai berikut:

Gambar 3. Reaksi pembakaran gas metana

Gambar 4. Diagram tingkat energi pembakaran gas metana

Ada 2 tahapan dalam reaksi seperti yang ditunjukkan pada diagram entalpi pada gambar 4:
  1. Pemutusan 4 ikatan C - H dan ikatan rangkap O = O menjadi menjadi atom-atom C, H dan O. Energi yang diperlukan adalah sebesar ∑ (energi ikatan pereaksi)
  2. Pembentukan 2 ikatan C = O dan 2 ikatan H - O dari atom-atom C, H, dan O. Energi yang dilepas adalah sebesar ∑ (energi ikatan produk reaksi).
Dari diagram, terlihat bahwa ∑ (energi ikatan pereaksi) > ∑ (energi ikatan produk reaksi). Dengan menggunakan rumus ∆H di atas, maka diperoleh ∆Hreaksi adalah negatif (-) atau reaksi bersifat eksoterm.

Secara umum, hubungan antara ∆H reaksi dengan ∑ (energi ikatan pereaksi) dan ∑ (energi ikatan produk reaksi) untuk reaksi endoterm dan reaksi eksterm dapat dilihat pada gambar berikut.


Gambar 5. Diagram tingkat energi reaksi endoterm

Gambar 6. Diagram tingkat energi reaksi eksoterm

Rumus Kimia Suatu Zat

0 komentar

Rumus Kimia Suatu Zat

Rumus kimia suatu zat adalah menyatakan jenis dan jumlah relatif atom-atom yang terdapat dalam zat itu. Angka yang menyatakan jumlah atom suatu unsur dalam rumus kimia disebut angka indeks. Rumus kimia zat dapat berupa rumus molekul atau rumus empiris. Adapun penjelasan rumus kimia yang termasuk ke dalam rumus molekul dan rumus empiris dapat disimak dalam penjelasan selanjutnya.

Rumus Molekul dan Empiris sebagai Rumus Kimia

1. Rumus Molekul
Rumus molekul adalah rumus kimia yang menyatakan jumlah atom-atom dari unsur-unsur yang menyusun satu molekul senyawa. Jadi rumus molekul menyatakan susunan sebenarnya dari molekul zat.
Contoh:
  1. Rumus molekul air yaitu H2O yang berarti dalam satu molekul air terdapat dua atom hidrogen dan satu atom oksigen.
  2. Rumus molekul glukosa C6H1 O6 yang berarti dalam satu molekul glukosa terdapat 6 atom karbon, 12 atom hidrogen, dan 6 atom oksigenrumus Rumus Kimia Suatu Zat.

2. Rumus Empiris
Rumus empiris adalah rumus kimia yang menyatakan perbandingan terkecil atom-atom dari unsur-unsur yang menyusun suatu senyawa. Rumus kimia senyawa ion merupakan rumus empiris.
Contoh:
  1. Natrium klorida merupakan senyawa ion yang terdiri atas ion Na+ dan ion Cl– dengan perbandingan 1 : 1. Rumus kimia natrium klorida NaCl.
  2. Kalsium klorida merupakan senyawa ion yang terdiri atas ion Ca2+ dan ion Cl– dengan perbandingan 2 : 1. Rumus kimia kalsium klorida CaCl2.
Pada kondisi kamar, sebagian unsur-unsur ada yang membentuk  molekul-molekul. Rumus kimia unsur-unsur semacam ini tidak digambarkan hanya dengan lambang unsurnya, melainkan unsur beserta jumlah atom yang membentuk molekul unsur tersebut.
Contoh:
  1. Rumus kimia gas oksigen yaitu O2, berarti rumus kimia gas oksigen terdiri atas molekul-molekul oksigen yang dibangun oleh dua atom oksigen.
  2. Rumus kimia fosfor yaitu P4, berarti rumus kimia unsur fosfor terdiri atas molekul-molekul fosfor yang tiap molekulnya dibentuk dari empat buah atom fosfor.
Semua senyawa mempunyai rumus empiris. Senyawa molekul mempunyai rumus molekul selain rumus empiris. Pada banyak senyawa, rumus molekul sama dengan rumus empirisnya. Senyawa ion hanya mempunyai rumus empiris. Jadi, semua senyawa yang mempunyai rumus molekul, pasti memiliki rumus empiris. Namun, senyawa yang memiliki rumus empiris, belum tentu mempunyai rumus molekul.

Langkah-Langkah untuk Menentukan Rumus Kimia Molekul dan Empiris

  • Perbandingan Massa Unsur
  • Perbandingan Mol
  • Perbandingan Jumlah Atom
  • Rumus Empiris
  • Rumus Molekul

0 komentar

Pembahasan Soal UN Kimia SMA 2012 Paket A52.soal un 2012

0 komentar

0 komentar






































































































































































































Kode warna yang terpilih :
Gat a Widget Kode Warna
Read more: http://dapur-tutorial.blogspot.com/2012/10/cara-memasang-widget-kode-warna-di-blog.html#ixzz2ATCNHYuo